Jumat, 29 Januari 2010

Penangkal Valetine's Day

Karena Valentine bertentangan dengan aqidah dan norma akhlak Islam yang ada, seharusnya kaum Muslim membendungnya. Kemudian penangkal berikutnya adalah preventif dan kuratif yang perlu dicari di dalam Al-Qur'an atau Hadist Rasul. Disamping itu tentu saja harus ada ikhtiar manusia lainnya dengan berbagai kesenjangan sosial. Pergaulan bebas, perjudian, minum-minuman keras, pencurian, pemerkosaan, pelacuran dan bentuk-bentuk maksiat lainnya menurut istilah Al-Qur'an disebut "amal as syaitan" atau perbuatan amal syetan, langkah- langkah menahannya adalah dengan cara sebagai berikut :


Pertama, membina pribadi-pribadi Muslim menjadi insan-insan mukhlis, ikhlas dalam beragama. Manusia yang dari sejak menyatakan dirinya muslim sampai menyatakan Islamnya itu dalam perbuatan semata-mata karena didorong oleh keyakinan dan kebenaran Allah. Ia dari Islam yang dianutnya mengharapkan ridha Allah SWT. Manusia semacam ini akan memiliki ketangguhan mengatasi bujuk rayu syetan.

Kedua, manusia harus tetap berdiri di jalan yang lurus. Orang semacam ini juga tidak mudah terayu oleh godaan syetan sebab ia memiliki pendirian yang tetap, langkahnya pasti sebab ia mengerti pentunjuk (ramcu-rambu) dan tujuan jalan yang ditempuhnya.

Ketiga, menjadikan dan mecukupkan hanya Allah yang menjadi pimpinan. Orang yang menjadikan Allah menjadi pemimpin dan pimpinan perjalanan hidupnya akan selalu terbimbing. Pikirannya, perkataanmya dan perbuatannya akan sesuai dengan peraturan Allah. Hidup dengan mengikuti dan menaati perintah Allah, dijamin akan selamat sebab hidup dan liku-liku kehidupan ini ciptaan Allah SWT dan hanya Dia Yang Maha Tahu dalam peraturannya.

Penangkal lainnya bersifat ikhtiar manusiawi berupa filterisasi terhadap kebudayaan luar yang masuk. Penyakit ingin cepat meniru tanpa mengkaji baik buruknya ikut memungkinkan cepat menjalarnya segala yang datang dari luar. Juga ingin disebut hebat, bergengsi, tidak kampungan sebenarnya justru menunjukkan harga diri yang kurang. Harga diri ini masih perlu ditingkatkan seperti Allah membangkitkan harga diri Nabi Musa disaat dia merasa keder menghadapi jago-jagoan sihir Fira'un.

Diambil dari berbagai sumber.

Hari Valetine Jadi Komoditas?

Hari Kasih Sayang selalu diasosiasikan dengan para pecinta yang saling bertukar-tukaran notisi-notisi dalam bentuk "Valentines". Simbol modern Valentine amtara lain termasuk sebuah kartu yang berbentuk hati dan gambar sebuah cupid bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara masal. Keterangan yaog didapat dari Wikipedia Indonesia menyebutkan, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini membuat Hari Kasih Sayang di kalangan kaum Nasrani merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal, di mana kartu-kartu ucapan dikirmkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirkan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan Hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan hadiah perhiasan berkualitas.

Penjualan aneka bentuk kartu ucapan dan pernak-pernik berkaitan Valentine's Day juga merembet di negeri ini, dan peminatnya bisa mendapatkan barang-barang itu di plaza-plaza atau mal-mal di Jakarta dan Surabaya, pada bulan Februari. Selain itu, juga dimanfaatkan pengelola bisnis hiburan, dan diusung menjadi tema acara coffee shop di hotel-hotel berbintang, diskotik, karaoke, restoran cepat saji dan kebab malam. Berbagai kafe yang tersebar di kota ini tentu juga menyuguhkan acara bertema Hari Kasih Sayang.

Hukum Merayakan Valentine's Day

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi jika mengikuti dalam perkataan aqidah, ibadah, syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul SAW tata cara peribadatan selain islam : "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi).

Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir. Adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Ajah dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.

Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:
Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah selalu melindungi kaum muslimin dari segaka fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya.

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal setiap muslim dalam raka'at shalatnya membaca surat al-fatihah ayat ke 6-7 yang artinya "Tunjukkanlah kami jalant yang lurus, (yaitu) jalan yang orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang kau murkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mtkmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela. Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.

Diambil dari berbagai sumber.

Sejarah Valentine's Day

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine's Day : The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang diantaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa "St. Valentine" termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St. Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat : The World Book Encyclopedia, 1998).


Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christians Observe It?" (www.kornet.org) mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, Tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger-, jika kita meminta orang menjadi "to be my Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa") dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah SWT. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "the Hunter" Dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri.

Diambil dari berbagai sumber.

Kamis, 28 Januari 2010

Valentine's Day

Sekarang kita telah memasuki bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian para remaja dengan menggelar pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine's Day. Biasanya mereka saling mengucapkan "selamat hari Valentine", berkirim kartu dan bunga, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta karena anggapan saat itu adalah "hari kasih sayang". Benarkah demikian?

Setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai Valentine Day atau Hari Kasih Sayang. Valentine Day merupakan tradisi barat yang telah membudaya. Tradisi barat ini telah meracuni dan menjangkiti kaum muda-mudi di seluruh penjuru dunia termasuk muda-mudi muslim di Indonesia. Tradisi ini merupakan produk budaya yang berasal dari ajaran Kristen. Maka Valentine merupakan budaya Kristen terbesar yang sukses mendunia. Perlu diketahui bahwa hukum utama Kristen adalah cinta kasih. Penganut Kristen menjadikan cinta kasih sebagai hukum utama kedua, yang dimaksud cinta kasih ini adalah sebatas cinta kasih sesama manusia.

Valentine Day ini merupakan cinta kasih yang direflesikan pada hari khusus yang telah mengecohkan para remaja cewek maupun cowok. Mereka berlomba-lomba untuk merayakannya.

Bagaimana Valentine Day masa kini? Para remaja zaman sekarang jauh lebih hebat dan berani dalam melakukan kegiatan memperingati Valentine Day. Valentine Day yang berasal dari dunia barat dan merupakan ajaran Kristen yang dianggap baik, modern, gaul dan kalau tidak mengikuti ataupun tidak merayakannya kita akan dianggap ketinggalan zaman. Astagfirullah, mengapa anak-anak muda zaman sekarang malah menjadi seperti itu? Seorang Muslim harus menyadari bahwa ajaran Islam itu sempurna dengan berpedoman kepada Al-Qur'an dan Al-Hadist. Dan perlu diingat, bahwa seorang muslim dilarang keras mengikuti arus kehidupan non muslim.