Rabu, 19 Oktober 2011

B. Revolusi Sosial di Sumatera

Beberapa daerah di Sumatera mengalami revolusi sosial yang keras.

1. Aceh
Di Aceh terjadi permusuhan antara para pemimpin agama dengan para bangsawan. Para bangsawan mengharapkan kembalinya kekuasaan Belanda dan sebaiknya para ulama merupakan pendukung Republik. Revolusi berakhir dengan kekalahan para bangsawan. Mereka dijebloskan ke penjara oleh para ulama. Dengan demikian, dominasi para bangsawan diantikan oleh para ulama.

2. Sumatera Timur dan Tapanuli
Revolusi sosial di daerah ini terjadi pada bulan Maret 1946. Pada saat itu kelompok kiri bersenjata yang merupakan orang-orang Batak menyerang raja-raja Batak Simalungun dan Batak Karo. Salah satu korbannya adalah penyair Amir Hamzah, seorang pemimpin Republik. Pihak pemerintah Republik menangkap para pemimpin revolusi ini.

Hal serupa terjadi di Tapanuli, Sumatera Utara. Sekitar tiga ratus orang tewas ketika terjadi pertempuran antara orang-orang Batak Toba yang beragama Kristen dan Batak Karo (beragama islam) pada bulan Mei 1946.

A. Peristiwa Tiga Daerah

Pada awal bulan Oktober 1945 terjadi aksi-aksi menentang kepala desa. Aksi dipelopori oleh para pemuda dari golongan islam tradisional dan kaum komunis bawah tanah. Para Bupati Brebes, Pemalang dan Tegal digantikan oleh para pendukung revolusi ini. Pada puncaknya, Residen Pekalongan juga berhasil digantikan oleh mantan anggota PKI yang pernah dipenjara pada masa pendudukan Jepang. Pemerintah Republik menangkap para pendukung revolusi sehingga revolusi berakhir dengan kegagalan.

Sabtu, 07 Mei 2011

B. Pengertian Taqwa

Taqwa memiliki beberapa pengertian tersendiri yaitu merupakan konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh. Taqwa ini juga mengandung arti bahwa "Hendaklah Allah tidak melihat kamu berada dalam larangan-laranganNya dan tidak kehilangan kamu di dalam perintah-perintahNya. Mencegah diri dari azab Allah dengan berbuat anak shaleh dan takut kepadaNya di kala sepi atau terang-terangan.

Balasan bagi orang yang bertaqwa:
1. Diberikan furqon dan diampuni dosa-dosanya.
2. Diberikan rahmat dan cahaya.
3. Dimudahkan segala urusannya.
4. Ditutupi kesalahan-kesalahannya dan dilipathandakan pahalanya.
5. Mendapatkan berkah.
6. Diberikan jalan keluar dan rezeki.

Kiat-kiat agar kita bisa menjadi taqwa:
1. Mengingat perjanjian (mu'ahadah). Dengan cara shalat serta menyendiri (semedi) tetapi hanya kepada Allah tidak kepada orang lain atau makhluk halus.
2. Merasakan kesertaan Allah (Muraqabatullah). Macam-macamnya:
2.1 Dalam melaksanakan ketaatan harus ikhlas.
2.2 Dalam kemaksiatan harus bertaubat, menyesal dan meninggalkannya.
2.3 Dalam hal mubah harus menjaga adab-adab terhadap Allah bersyukur.
2.4 Dalam mendapat musibah haruslah ridho terhadap ketentuan Allah dan memohon pertolongannya.
3. Muhasabah (instropeksi diri).
4. Mu'aqobah (Pemberian Sanksi).
5. Mujahadah (Optimalisasi).

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Hendaklah amal-amal yang sunnah tidak membuatnya lupa akan kewajiban yang lainnya.
2. Tidak memaksakan diri dengan anakan sunnah yang diluar kemampuannya.


Sumber: http://hanyakomar.wodpress.com/tag/pengertiantaqwa.html

Jumat, 06 Mei 2011

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Iman

Iman dari bahasa Arab artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman yakni membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah merupakan membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar - benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Beriman kepada Allah merupakan kebutuhan mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepadaNya, sebagaimana firman Allah yang artinya: "wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang it telah tersesat sangat jauh. " (QS. An. Nisa : 136)

Ayat diatas memberikan penjelasan bahwa bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang pesat tidak akan merasakan kebahagian dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

Namun, implementasi imn sangat luas, tidak bisa dipahami secara sempit dan parsial. Dalam banyak ayat dan hadist, banyak diungkapkan bahwa keimanan seseorang tidak hanya diukur dengan intensitas ibadah secara vertikal (hablum minal Allah), akan tetapi juga intensitas ibadah diukur pula dengan peran dan aktivitasnya di masyarakat. Oleh karena itu kesalehan seseorang tidak diukur dengan aktivitas ibadah ritual saja tetapi juga diukur dengan aktivitas sosial. Ringkasnya bahwa ada keseimbangan dalam mencapai dan menerapkan keimanan yaitu Allah dan Hablum minnannas.


Sumber: http://islamagamku.wordpress.com/pengertianiman.html

Minggu, 13 Maret 2011

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

I. Faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional:

A. Intern
* kejayaan masa lampau.
* penderitaan rakyat akibat politik drainase/ pengerukan kekayaan.
* adanya diskriminasi rasial.
* munculnya kaum terpelajar.

B. Ekstern
* kemenangan jepang atas rusia.
* kebangkitan nasional bangsa bangsa Asia-Afrika( Turki, india, cina, mesir, filipina, vietnam)
* munculnya faham faham baru( liberialisme, demokrasi, sosialisasi, pan-Islamisme, nasionalisme)

Rabu, 12 Januari 2011

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Pelaksanaan Penelitian

kami melakukan penelitian ini hanya dalam lingkungan sekolah SMA Negeri 11 Surabaya, karena sekolah tersebut yang akan kami jadikan objek penelitian. Pertimbangan kami memilih SMA Negeri 11 surabaya dikarenakan masih banyak siswa yang kurang disiplin imam taqwa serta kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi belajarnya.


B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 surabaya kelas XI IPS 2 tahun alasan 2010-2011. Kami juga memperoleh beberapa informasi dari internet.

C. Metode Pengumpulan Data

Agar diperoleh data penelitian yang baik, maka diperlukan instrumen yang dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini ada 2 metode pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Observasi/ pengamatan.
2. Metode Angket atau Questionaire.


D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Mengobservasi siswa SMA Negeri 11 surabaya yang kurang iman dan taqwa serta kedisiplinannya.
2. Mencatat hasil observasi.
3. Memberikan angket kepada siswa yang kurang imam taqwa serta kedisiplinannya.
4. Melakukan konsultasi kepada pembina setelah melakukan observasi.


E. Pembuatan Instrumen

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen:
1. Alat Tulis
2. Laptop
3. Angket


F. Obyek yang diteliti

Obyek yang kami teliti adalah beberapa siswa di SMA Negeri 11 Surabaya yang kurang iman taqwa serta kedisiplinannya, khususnya adalah siswa kelas XI IPS 2.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Iman dan taqwa merupakan salah satu nilai terpenting dalam banyak siswa SMA Negeri 11 Surabaya yang sebagian besar cukup beriman dan ada pula yang kurang beriman. Seperti pada waktu shalat dhuha dan shalat lainnya. Ada juga yang masih tidak peduli betapa pentingnya shalat bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Misalnya pada waktu shalat dhuha masih banyak siswa yang bermalas-malasan dan berada di kantin. Sehingga hal itu memotivasi kami untuk melakukan penelitian sebesar apa iman dan taqwa yang dimiliki oleh setiap siswa.

Pada dasarnya iman dan taqwa sangat penting dimiliki setiap siswa karena dimungkinkan prestasi siswa akan membaik dan sifat perilaku siswa jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dalam perkembangan zaman kami melihat banyak perubahan dalam keimanan dan ketakwaan seseorang. Hal ini melatarbelakangi perbedaan yang cukup terlihat oleh kami. Iman dan taqwa siswa amat berpengaruh dalam perkembangan prestasi belajar mereka. Sehingga prestasi belajar yang didapat tidak maksimal. Namun, semakin mereka memegang teguh iman dan taqwa semakin meningkatka prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa.

Seorang siswa tidak hanya harus memiliki kepandaian namun hal itu harus selaras dengan iman dan taqwa yang harus mereka miliki karena taqwa sendiri dapat diartikan sebagai pelindung diri dari hal-hal yang negatif. Seorang siswa juga pasti mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif karena mereka tidak mempunyai cukup iman dan taqwa yang kuat. Seorang siswa seharusnya sudah ditanamkan oleh banyak sekolah tentunya di SMA Negeri 11 Surabaya. Dalam sekolah ini selalu ditanamkan tentang pentingnya iman dan taqwa bagi siswanya, karena adanya IMTAQ SMA Negeri 11 Surabaya mempunyai siswa yang teladan dan tidak pernah melupakan agamanya.

Sekolah ini juga mempunyai solusi untuk mengatasi beberapa siswa yang krani memiliki IMTAQ yang cukup dalam melindung dirinya dari hal-hal negatif. Misalnya saja di setiap hari tertentu selalu diadakan kegiatan shalat dhuha berjamaah dan disetiap hari jum'at khususnya bagi laki-laki wajib mengikuti shalat jum'at berjamaah dan tidak ketinggalan juga para guru agama selalu memberi nasihat dan memberi masukan yang membangun terhadap siswa agar siswa dapat menanamkan rasa IMTAQ di dalam dirinya. Banyak manfaat yang diperoleh setiap siswa bila telah menanamkan IMTAQ dalam dirinya. Misalnya saja dia dapat terhindar dari hal-hal negatif. Selain itu juga siswa akan selalu ingat dengan Allah. Tentu saja dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya tulis ilmiah (KTI) di SMA Negeri 11 Surabaya yang berjudul "PENGARUH IMTAQ dan KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA" di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya.

Karya tulis ini merupakan suatu yang harus ditempuh oleh semua siswa SMA Negeri 11 Surabaya, khususnya kelas XI IPS 2 dengan pengalaman yang sangat berharga dan memperoleh suatu pengetahuan sebagai dasar dalam proses belajar sebagai siswa SMA NEGERI 11 Surabaya dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Di samping menemukan berbagai kesulitan penulis juga berhadapan dengan berbagai kesulitan tersebu pada akhirnya dapat diatasi berkat do'a, dan kemauan yang keras serta arahan, bimbingan kritik yang membangun bahan motivasi dari berbagai pihak, karena itulah penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dengan iringian do'a. Semoga Allah membalasnya dengan melimpah karunianya.

Penulis menyampaikan terima kasih secara tulus kepada yang terhormat:
1. Ibu kepala SMA Negeri 11 Surabaya, Dra. Hj. Rupiyati, M.M.
2. Ibu Bibit Supatmi, S.Pd, M.Pd, selaku guru pembimbing karya tulis ilmiah di SMA Negeri 11 Surabaya.
3. Ibu Kusuma Wardani, S.Ag selaku guru Agama Islam di SMA Negeri 11 Surabaya.
4. Bapak ibu guru SMA Negeri 11 Surabaya yang membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah.
5. Teman-teman yang membantu dalam penulisan karya tulis ilmiah.
6. Semua pihak baik langsung maupun tidak langsung membantu pikiran dan tenaga demi terselesainya penulisan karya tulis ilmiah.


Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya, bahwa laporan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangannya. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan pelajaran bahasa indonesia terutama keterampilan manusia dan dapat digunakan sebagai acuan dan wawasan bagi siswa khususnya siswa kelas XI IPS 2.







Surabaya, Februari 2010
penyusun.

ABSTRAK KIR

Imam dan taqwa adalah hal yang penting dan sangat berpengaruh dan tak mungkin terpisah di kehidupan manusia. Selain itu, IMTAQ serta kedisiplinan merupakan hal yang harus dilatih oleh siswa, karena merupakan kunci kesuksesan bagi siswa. Berdasarkan hal tersebut penulis mengambil judul "PENGARUH IMTAQ dan KEDISPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR".

Untuk itu peneliti melakukan suatu percobaan dengan metode deskripsi. Dalam hal tersebut data diperoleh melalui beberapa teknik, diantaranya adalah dengan menggunakan teknik percobaan, survey dan angket.

Seseorang yang memiliki IMTAQ yang kuat biasanya memiliki sifat tidak mudah putus asa, optimis, kreatif, inofatif, tidak malas, dll. Sifat sifat seperti itulah yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan prestasi belajar seseorang.

Dari hasil penelitian di dapat bahwa masih banyak siswa yang kurang menyadari akan pentingnya IMTAQ serta kedisiplinan dalam belajar, sehingga banya siswa yang kurang berprestasi dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap hal tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh antara IMTAQ dan kedisiplinan terhadap prestasi belajar.


Kata kunci: Iman, Taqwa, Prestasi Belajar, Kedisiplinan, Motivasi.