Kamis, 25 Februari 2010

Fenomena Hari Valentine di kota Surabaya

Hari Valentine (Valentine's Day) pada tanggal 14 Februari, yang dirayakan khususnya oleh kaum muda-mudi kini telah menjadi bagian kehidupan di kota-kota besar seperti Surabaya. Lihatlah di jalan-jalan utama Surabaya sepekan menjelang tanggal 14 Februari itu, para penjual bunga imitasi dengan bermacam-macam desain yang menarik, menawarkan pada pengendara mobil dan motor yang lewat.

Di kota Surabaya, yang ramai menjual bunga ada di Jl. Pemuda di depan gedung Grahadi Gubernuran dan di Jl. Yos Sudarso di depan gedung bioskop Mitra. Bunga-bunga imitasi yang dikemas dalam bentuk kemasan indah itu, dijajakan di pinggir jalan untuk menyambut Hari Kasih Sayang dan meraih keuntungan sebesar-besarnya. Para peminatnya umumnya seumuran kita alias masih remaja. Baik itu pengendara sepeda motor maupun yang mengendarai mobil.

Para penjual dan para pembeli sama-sama tahu, bunga mawar imitasi itu nanti akan diberikan sebagai hadiah kepada orang tercinta. Barangkali mungkin bunga memang bisa menjadi simbol kasih sayang. Tentunya, yang terjadi di kota Surabaya ini merupakan gejala sosial yang menarik. Hari Kasih Sayang yang diimpor dari budaya lain, akhirnya populer juga di Surabaya. Jangan - jangan, nantinya juga menjadi budaya teman-teman kita. Tentunya juga, ini akibat pengaruh globalisasi informasi, yang membuat jarak antar benua makin sempit. Tak ada lagi sekat-sekat antara budaya Barat dan Timur. Semua seolah menyatu. Apa saja yang terjadi di Barat sana, mereka tiru disini. Serem banget ya? Yang perlu kita waspadai adalah efek negatif dari asal tiru itu.

Fenomena merayakan Hari Valentine di Surabaya banyak terlihat di kalangan para remaja yang masih duduk di bangku SMA. Biasanya, pada tanggal 14 Februari mereka memberikan bunga atau coklat kepada pasangannya. Juga tukar-menukar kado.

Kalau hanya memberi kado, bunga, atau coklat itu sih tidak apa-apa. Yang tidak boleh itu, pakai ciuman segala. Apalagi di tempat umum seperti yang banyak remaja lakukan di Kenpark alias Kenjeran Park. Mereka dengan seenknya ciuman bahkan melakukan tindakan asusila di hadapan orang banyak. Astagfirullah !
Apakah itu yang dinamakan Hari Kasih Sayang?
Kasih Sayang kan gak harus dilakukan dengan cara seperti itu. Marilah kita sama-sama bercermin diri. Sudah benarkah kita? Sudah pantaskah kita? Saya hanya bisa berharap, semoga anak-anak remaja zaman sekarang makin muslim. Amien. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar